Pasar Senen, Jakarta – Ranjang
Pasar Senen, Jakarta
berjalan di halaman buku
bertemu Chairil, HAMKA, dan Plato
melupakan bau bacin, sampah, dan jalan licin
: serasa di Jerman
waktu melambat
kawanan bus keluar masuk terminal
dalam keadaan mabuk
asap dan debu, udara yang terlihat
dari halaman terakhir
meloncat ke tepi
berjalan di bawah kibaran
celana, kaos, dan jaket bekas
dengan kisahnya masing-masing
: serasa di Maroko
dari bawah jas hitam
yang katanya milik Obama
menuju jalan raya
mobil-mobil merayap seperti reptil
: ini Indonesia
2015
Ranjang
mari kita lupakan bumi
berpelukan dan bunuh diri
: menusuk dada dengan rindu
malam tak pernah sampai ke kamar kita
bulan di langit berubah matahari
sepi menggigit bibirnya sendiri hingga berdarah
dan liurnya menjadi kolam
ikan-ikan rindu berenang
lalu sejarah ditulis dengan keringat
dunia membelah diri jadi empat
desah adalah sabda
kemesraan ayat kekal tubuh
kita kita berasal dan kembali pada ranjang
: menertawakan duka
menaburi luka dengan garam
agar paham gerak gelombang
juga sakit yang mengingatkan kita
pada penciptaan pertama
2015
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Sofyan RH Zaid
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Media Indonesia” Minggu 27 September 2015