Keberhasilan Adipati Karna – Perebutan Cupu Manik Isi Minyak Tala – Cerita Sebuah Kunci – Kesalahan Titik yang Menjadi Garis – Surat dari Sahabat – Ingat Namaku
Keberhasilan Adipati Karna
Dalam pendadaran di Padepokan Sokalima yang dilakukan
Pandita Duma kepda siswa-siswanya, Arjuna-lah yang
terlihat bermain keris, termahir berpanah.
Lalu menimbulkan sifat iri Karna, ditantanglah Arjuna.
Karna dinilai pemberani oleh Duryudana, raja Astina.
Maka gelar Adipati dihadiahkan kepadanya.
Lalu kita bermimpi jadi Karna saja?
Atau sebatas penonton yang setia?
Perebutan Cupu Manik Isi Minyak Tala
Karena terpahami; hingga kini –harga tubuh bisa
lebih mahal daripada segalanya, maka perebutan cupu manik
isi minyak tala akan selalu ada. Penuh intrik, setidaknya bagi
Pandawa dan Kurawa. Karena minyak tala bisa menjaga
kekebalan dan kekenyalan tubuh.
Dan langit yang terpandang sering hanya bertaburan bintang.
Cerita Sebuah Kunci
Bagaimana sebenarnya perasaan Dewi Kunti yang menyaksikan
Prabu Destarata mebobatkan Kurupati sebagai putra mahkota
di kerajaan Astina. Padahal Astina seharusnya milik Pandawa.
Cerita seperti ini kerap didongengkan. Lalu masuk laci, yang
lupa di mana kunci disimpan.
Kesalahan Titik yang Menjadi Garis
Bagaimana cara menandai Kumbakarna –yang disebut-sebu
sebagai kusuma bangsa, yang meninggal dalam nedan prang,
membela negara di bawah kepemimpinan raja Rahwana yang
angkara?
Kesalahan itu; –(tak ada). Atau ketika: sebermula titik yang ditarik
tergesa menjadi garis.
Surat dari Sahabat
Halo!
Aku sapu, masih yang dulu. Kau lupa aku?
Bagaimana kabarmu?
langit di tempatmu masih biru?
Tetapi
Sudahlah. jangan kabarkan kepadaku
Aku tak bisa sepenuhnya berperan bagi awan
Menjaga Kebersihan Sapu Ijuk
oleh ibu-ibu sering digantung di tembok
tetapi bukan kekejaman
malah aku sapu merasa senang
karena dijaga agar tetap dalam kebersihan
dan ijuk-ijuk tak mudah tertekuk
agar tak berkurang dalam kekuatan
Ingat Namaku
selagi gamang dalam mimpi
ingat aku
ambil satu
simpan di saku
ajak teman, keluarga
akan kuberi mimpi
indah-indah sekali
perjalanan hati
tentukan sendiri
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Sunardi KS
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Minggu Pagi” edisi 29 Mei 2016