Di Kuil – Bayangan Langit – Pagi di Kebun Kubis – Mengantar Ibu – Setangkai Teratai
Di Kuil
Dalam kepala seorang pendoa
Seekor anjing tak henti menyalak
Meski lantunan sutram dengung mangkok labu
Juga suara abu hio menyentuh lantai
Telah dua jam mengepungnya
Bayangan Langi
Mendengar bibir seorang manusia
Menjelaskan padanya tentang seluk-beluk surga
Bayangan langit di kubangan
Pelan-pelan mengelam
Pagi di Kebun Kubis
Tanpa sekali pun menoleh ke ibu mereka
Yang membusuk di antara tumpukan kol tua
Dua anak kucing berkejaran
Menerobos daun-daun berembun
Di kebun kubis berselimut halimun
Mengantar Ibu
Dari balik batang randu
Ia saksiskan orang-orang memasukkan peti
Berisi ibu ke dalam liang. Seekor burung gereja
bertengger di salah satu ranting pohon itu
mendongak ke gumpalan awan yang berubah warna
Setangkai Teratai
Patung Avolokitesvara tegak di puncak bukit
Di tangan kirinyam setangkai teratai tak pernah kuncup-layu
selalu rekah dihantam hujan atau diserang debu
namun beku
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Inggit Putria Marga
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Kompas” edisi 4 Maret 2017