Perjalanan Jenat AKU selalu berpikir, bus patas akan sampai ke Bungurasih ketika petang dihiasi gerimis, hingga [...]
Baca selengkapnya »GERBONG nomor 3, dari rangkaian kereta eksekutif, yang berangkat 20.33 dari M — di 4 jam [...]
Baca selengkapnya »“SIAPA yang njerat?” “Den Sukrojendra. Pakai dadung sapi, leher dijerat, ditarik sekuat tenaga dengan satu kaki [...]
Baca selengkapnya »(Bagian 1) DI sebelah kanan jembatan kereta Balung Kere, yang menyeberangkan rel yang merentang lurus dan [...]
Baca selengkapnya »MESKIPUN mayat Marciena Vilanxa ditemukan di tempat itu, tapi mereka tidak membunuh di sana-mereka membunuh di [...]
Baca selengkapnya »Kungfu Hustle dewaruci itu ahli lwe-kang, hingga yang mikrokosmos bisa nelen yang makrokosmos ó lalu moksa. [...]
Baca selengkapnya »ADA sebuah rumah yang tercipta di dalam ingatan, meski telah dicoba agar tak terpeta jelas lagi. Tapi [...]
Baca selengkapnya »Bedinde Blues, 1 selepas desar imsak, menjelang azan shubuh lena menggema: mereka bergegas ke masjid ambil [...]
Baca selengkapnya »ISTRIKU ingin jadi tukang sihir. Dengan konteks Timuriah, sesuai fakta kami orang Jawa, rumusan yang lebih [...]
Baca selengkapnya »“AKU lelah berharap,” gumamku, dalam renungan—seperti baru selepas kencan short time. Sesuatu yang rutin dilakukan, tapi [...]
Baca selengkapnya »