ALANGKAH menyedihkan menjadi pohon ini. Ia tumbuh menjadi tua hanya untuk berakhir di mulut api, atau [...]
Baca selengkapnya »Hingga kini kau masih di dasar kedung1 di daerah Jojogan2, menjaga mayatmu sendiri, yang tak lapuk [...]
Baca selengkapnya »DANARTO melukis dengan air mata yang mengalir di pipinya. Melukis di dinding-dinding rumahnya. Melukis di tembok-tembok [...]
Baca selengkapnya »SETELAH ditinggal pergi oleh suaminya karena gugur dalam peperangan melawan penjajah, Suminem kini tinggal sendirian. Tak [...]
Baca selengkapnya »SEPASANG mata anak kecil yang mungil, mata yang tak mengerti kesedihan apa-apa, menatap tajam pada daun-daun [...]
Baca selengkapnya »SORE ini, dalam keadaan telentang, Parman melihat ruhnya menari-nari. Tepat di dadanyalah ruh itu berpijak, kadang [...]
Baca selengkapnya »Nyanyian Petani aku berlagu, lagu padi-padi ditiup angin lepas dari Senori sayup di sepasang kuping senyap [...]
Baca selengkapnya »MALAM itu ada yang mengetuk pintu rumahku. Tak ada suara lain yang mengiringi ketukan itu. Padahal yang [...]
Baca selengkapnya »APA yang membuat lelaki itu selalu memetik anggur yang pohonnya menjalar hampir memenuhi beranda rumahnya? Pagi [...]
Baca selengkapnya »Di rumah tua itu, selalu saja ada seorang nenek yang mengeluarkan air mata. Merembes di pipi [...]
Baca selengkapnya »