TANGANNYA yang basah dan licin oleh sabun ikut tertegun. Ia mengenali kain dalam remasannya: batik tulis [...]
Baca selengkapnya »KALI ini aku memperpanjang waktu makan siang di kantin. Kubiarkan teman-teman meninggalkan meja dengan piring-piring berantakan. [...]
Baca selengkapnya »9 Haiku tentang Kopi 1. kasihku: Eva lingkar pinggang Pring surat terkecup hangat 2. lebar Malabar [...]
Baca selengkapnya »Ciwidey — untuk Yogi Yogiswara Subuh membangunkan embun di pucuk daun Bunyi air mengalir membujuk mimpi [...]
Baca selengkapnya »Amsal Gerabah – dari penyair penggemar kartu pos kepada penyair pemuja keramik Tiada hari libur bagi [...]
Baca selengkapnya »ANGIN mendesir mengusir daun-daun kering. Kerisik itu menyadarkanku, ternyata tinggal kami berdua di depan makam sahabat [...]
Baca selengkapnya »RARA tahu, ia tak punya ibu sejak usianya seminggu. Mengapa Gaharu berulang kali menanyakan perihal orangtuanya? [...]
Baca selengkapnya »