KETIKA merebahkan badan, laki-laki itu melihat sebuah layang- layang. Angin tak begitu kencang dan layang-layang itu [...]
Baca selengkapnya »Di luar, bulan memancar. Namun di sudut beranda, remang saja. Jame dan Latifa selalu mematikan lampu [...]
Baca selengkapnya »MENGINGAT RANDU Tubuhmu yang luput kupeluk, menyangga bakal bantal-bantal kapuk. Tubuhmu yang rawan, bertahan di sisi [...]
Baca selengkapnya »BERO muncul di kaki bukit bersama Miseno dan Jibat—yang memikul seekor babi hutan gemuk—berikut anjing-anjingnya. Luka [...]
Baca selengkapnya »KAYAH menyeka keringat di dahinya. Di kakinya berpijak, kini terhampar sepetak lahan yang hampir selesai ditanam. [...]
Baca selengkapnya »LATIFA sedang memetik daun-daun beluntas, saat Masirah datang merengek-rengek, memamerkan boneka terbarunya, yang tangannya patah sebelah. [...]
Baca selengkapnya »Melewati Jembatan Gantung Sepanjang hidupnya ia telah melewati jembatan itu— titian yang selalu berkabut dan sunyi, [...]
Baca selengkapnya »Pada Suatu Ketika, Dirimu Adalah Jarak Pada suatu ketika dirimu adalah jarak, hanya karena sepotong lagu [...]
Baca selengkapnya »Anakku Mendorong Kursi Suatu kali, ketika musim sedang sepi, anakku gemar mendorong kursi. Ia berputar-putar di [...]
Baca selengkapnya »SORE begitu bersih, dan sesegar aquarium yang baru saja dicuci. Layang-layang terbang melayang di langit yang terbuka. [...]
Baca selengkapnya »