DADANG berdiri di bordes sejak terdengar pemberitahuan kereta akan memasuki Stasiun Owah. Larut malam. Kabut di [...]
Baca selengkapnya »
SETIAP pagi, Rancunit selalu bangun tepat ketika ayah dan ibunya sudah siap berangkat bekerja. Suara mesin [...]
Baca selengkapnya »
Kidung Tunggul Pungur Magrib menyuling gerimis jatuh dari daun ke daun berdentum ke batu-batu ngungun menyiram [...]
Baca selengkapnya »
Aku sebenarnya tidak ingin membawamu setiap hari tamasya ke dunia ini. Tapi ke mana lagi. Tak [...]
Baca selengkapnya »
RUMAH panggung. Biliknya jelek. Nini Rumi cuma mengenakan kutang. Melamun sambil merokok. Rambutnya tipis, uban melulu. [...]
Baca selengkapnya »
Malam Kelahiran Sajak-sajak dibacakan sepanjang malam. Di kamar, di rumah, di teras, di jalan di lapangan. [...]
Baca selengkapnya »
Ulang Tahun dalam Akuarium September adalah gajah merah jambu yang berenang riang. Ceria, Kami mendaki belalainya. [...]
Baca selengkapnya »
RAMBUT putih Nini Kalakay dimainkan angin. Rambut seputih awan. Awan tipis. Rambut panjang putih tipis yang [...]
Baca selengkapnya »
Di Lokasana Kania ingin memanjat dinding Itu dinding ke langit, kata Iqbal Kami memandang biru Awan [...]
Baca selengkapnya »
DI pintu kamar aku bertemu hantu. Ceking. Jangkung. Topi runcing para penyihir. Kulit mukanya keriput sedang [...]
Baca selengkapnya »
