Kelak setelah dimiliki Bone, Waita akan menempati humia baru. Tidak lagi bersama Mama Aname. Waita akan [...]
Baca selengkapnya »Pagi masih meringkuk ketika ribuan mayat bangkit dari dalam kubur. Mayat-mayat itu melangkah gontai menyisiri sela [...]
Baca selengkapnya »Empat buta mengepung Mejayan. Menyemai pagebluk mengerikan. Satu hari, satu nyawa melayang. Sore lara, petang hari [...]
Baca selengkapnya »Teo berubah jadi bebek. Suatu malam, listrik padam dan angin bertiup kencang. Jendela serta pintu yang [...]
Baca selengkapnya »Aku duduk di tempat tidur, beralas kasur tipis berbau kapur barus. Sepertinya benda putih bulat dan [...]
Baca selengkapnya »Setelah mengarungi hutan belantara, naikturun bukit dan lembah, dalam pelarian sampailah si Monyet di sebuah kampung [...]
Baca selengkapnya »Lelaki tua itu duduk di bangku paling belakang sebuah bus jurusan Surabaya-Yogyakarta. Ia sudah tua, meski [...]
Baca selengkapnya »Kami memanggilnya Belly. Dia senang membunyikan bel di setiap pintu di lantai ini dan konon itulah [...]
Baca selengkapnya »Tiga malam lalu, Ibu digigit ular. Kaki kanannya membengkak dan kaku. Segera dia dilarikan ke pawang [...]
Baca selengkapnya »“Ibumu telah mati.” “Ya.” “Kita harus segera menguburnya.” “Aku tak punya uang.” “Tapi kau masih punya [...]
Baca selengkapnya »