Manusia Lumpur – Tuhan Lumpur – Bekicot Lumpur – Perempuan Lumpur – Malaikat Telah Mati – Tuan Diancukan
(1)
Manusia Lumpur
yang dijeburkan manusia takabur
tetap hidup dalam sejarah peradaban
atas nama kebenaran
Kami manusia lumpur
tak pernah bisa mengerti
mengapa negara tak sudi
melindungi kami
Kami manusia lumpur
berTuhan dan berAgama
tak pernah kering berdoa
mengapa kalian
: hanya diam saja
(2)
Tuhan Lumpur
Tuhan kita bisa beda
Kerna Tuhanku
menyuka sorga
Tuhanmu
penyuka sengsara
(3)
Bekicot Lumpur
mengular tapaknya
mengalir tangisnya
Ia lenyap dalam batu
tanpa nyanyian rindu
tak ada jerit kemayu
Bekicot terus saja
bertapa dalam rumah
cangkangnya pecah
: terbelah
Warnanya
abu-abu
(4)
Perempuan Lumpur
lelaki seberang bintang yang
tiba-tiba hadir menghadang
di tengah malamku
Tak bolehkah aku memujamu
lelaki yang hanya kukenal
sekelebatan lantas lenyap
membawa seluruh gemetarku
Tak bolehkah aku menunggu
lelaki bertangan pedang bermata
tombak yang menancap tepat
di jantung sundal itu
Duhai, lelakiku
malam ini aku kangen
kembang mimpimu
muncrat bersama
lumpur
-lumpurmu
(5)
Malaikat Telah Mati
bumi dan langit – api dan air
malaikat-malaikat tak sanggup lagi
menata hati yang telah berwujud
batu, baja, besi, saban hari
Atas nama dengan seluruh atas nama
malaikat-malaikat tidak sudi kembali
membisikkan rupa datu surga di
telinga-telinga manusia yang bertaring
macan, ular sawa dan beruang
jika dini
( di lumpur
-lumpur desa
jerit doa melafal-lafal meluncur
langit pun sesak tak beranjak
tetap saja : suwung… )
Menyebuti nama-nama pada atas nama
malaikat-malaikat telah mati
dan membiarkan bumi
tak perlu diurus
lagi
(6)
Tuan Diancukan
mengakali Tuhan
menipu para Malaikat
Menelikung rakyat
membudakkan Negara
mengumpulkan nyawa
memangku boneka Panda
tertawa penuh suka-suka
Taring Tuan sangat berbisa
lidah, lendir dan lilitan gigi Cakilmu
melantakkan masjid, tegalan, warung,
rumah, sekolah dan semua kitab suci
Tuan memang diancukan
dihamba para diancuk
agar tetap bisa menyanyi
lagu diancuk
*) Arieyoko, penyair Sastra Etnik, tinggal di Bojonegoro, Jatim