Ode Buat Kota Tua yang Mulai Pikun – Ode Penghiburan – Ode Dua Rindu
Ode Buat Kota Tua yang Mulai Pikun
Kota yang kuhampiri di mimpiku semalam
terlalu tua, jelek dan pikun.
banyak yang sudah mulai dilupakan,
kota itu dulunya pernah karam,
baru beringsut airnya
ketika semua penduduknya mati,
kecuali kakekku yang menyelamatkan diri
kakekku takut karena ia tak punya kartu penduduk
Sayang, kakekku tak bisa cerita
tentang pelacur yang mati karena kemuntahan sperma
penyair yang matanya terantuk di sudut jendela
karena kehabisan ide dan kertas putih yang tipis
atau tukang sapu yang tak lagi mengenali sampah
Kota tak harus ramah
terkadang boleh pintar sedikit, sepanjang warganya bisa
menghitung berapa yang mati karena bekerja untuk
sebuah kebaikan,
Kota bukan buku panduan
yang menghimpun angka-angka kemakmuran
tapi ia bisa tidur, manakala para pendemo itu datang
membawakan opsi yang tak pernah dimengerti
Ode Penghiburan
Aku masih punya tabungan
seribu lima ratus kata
yang terbagi atas beberapa judul
lagu, sajak, dan kata-kata mutiara
Mereka menghiburku dalam kesusahan
mereka menari, menyanyi, membadut
dan mereka mendeklamasikan judul
judul sajaknya
sehingga aku menangis
namun kemudian aku bahagia
Sajakku telah memberikan perlawanan
atas rasa gundah dan sedihku
mereka adalah teman-teman baikku
jauh lebih dekat daripada darah dan otakku
yang selalu ingin menghentikan laju kaki
tangan, pipiku dan hidungku, sekadar untuk
mencium bau wangi sajak-sajakku