Iman 1
pagi hilang matahari
siang hilang bayang
malam hilang sunyi
puisi hilang diksi
iman hilang Tuhan!
2013
Iman 2
bertanya sama dengan ragu
mengapa aku masih terus mempertanyakan??
2015
Iman 3
jangan-jangan yang aku sembah
bukan yang sebenarnya Tuhan?
2015
Layar Kaca
jangankah barang kapital
bahkan pedih rintih derita kemanusiaan
juga hantu dan tuhan
telah lama dijual obral
Baju Takwa 1
tren mode semata
2015
Baju Takwa 2
dipakai saat bulan puasa
jumpa penggemar, audiensi
jadi tersangka
dan di depan konstituen saat kampanye tiba!
Baju Takwa 3
milik satu-satunya
tak pernah dilepas dan dicuci
Baju Takwa 4
kian lusuh kian berwibawa dan percaya diri
Baju Takwa 5
ketika dilepas, ketahuan belangnya!
Baju Takwa 6
“bajunya silakan masuk
tapi tolong, tubuhnya tunggu di depan pintu”
kata malaikat penjaga surga
Sajak Kepompong
bertahan dalam lapar-dahaga, tabah dalam
ejek-hinaan
pasrah dalam doa dan kesabaran, yakin dengan iman jiwa
mampu mengubah keadaan!
Sajak Ulat
aku tak terpikir menjadi kupu
tetapi sadar, hidup tak selamanya melata, menjijikkan
jadi bahan olokan, hinaan dan tertawaan!
Sajak Kupu
meski terbang tinggi
kupu tak pernah lupa, asal mula keberadaannya
maka ia kmbali hinggap di dahan-dahan
rendahan, risikonya tertangkap
masuk perangkap!
Tatapan Kosong
siang, lemas, lapar dan dahaga
berdiri menatap cakrawala, gunung, awan, dan pepohonan
diam tanpa senyuman
seperti sengaja dihapus dari jejak cuaca
di mana sepotong bibir ranum dan lentik mata itu?!
2014
Yang Terukur dan Yang Terulur
Yang terukur dan yang terulur
nasib dan usia, juga Tuhan
misteri
antara percaya tak percaya!
Yang Terhempas dan Kalah
pelajaran dari kejatuhan Adam
saat terhempas atau kalah
ingat Tuhan
Yang Merintih dan Menangis
tangis rintih, belum tentu ekspresi kedalaman hati
jangan-jangan air mata buaya
Yang Ngakak Tawa
ngakak tawa, sering bukan ungkapan bahagia
tapi kamuflase beban jiwa
karena kebahagiaan sempurna
justru meledak dalam tangisan
Keyakinan
palu godam kemalasan, kebodohan kepasrahan
kenekatan dan kerusakan!
Ketaatan Ibadah
ubahnya transaski hukum dagang
lebih sering mengitung jumlah keuntungan
ketimbang iman dan ketulusan
Kesempurnaan
tak ada telur yang penuh isinya
Sang Pencipta menggelar alam, memberi ruang usaha
menyempurnakan ciptaanNya
Pelajar Sehari-hari
ungkapan dan ekspresi agama, lebih sering
untuk budaya dan citra
ketimbang keyakinan kepasrahan jiwa
Narsisme Orang-Orang
zakat dan sedekah, lebih sering sebagai
ungkapan
narsisme kaum borjuis
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Otto Sukatno CR
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Minggu Pagi” 28 Juni 2015