Kuping Kanan, Kuping Kiri – Kaki Kiri, Kaki Kanan – Tangan Kiri yang Sembunyi – Sepotong tangan Kiri – Sandal – Sepatu Telapak Kaki Telanjang – Tangan Kanan – Jari Tangan
Kuping Kanan, Kuping Kiri
setiap ada angin teduh
kuping kanan menjelma pintu
memersilakan tamu agung itu
tetapi –diam-diam
kuping kiri berkelebat pergi
di ketiak kuping kiri mengintai
membiarkan komplikasi
Kaki Kiri, Kaki Kanan
kaki kiri, kaki kanan, bersepakat
demi keseimbangan,
tak pernah beriringan
seekor angin terbang
mengintai kelenaan
Tangan Kiri yang Sembunyi
di musim basah
sehabis tangan kiri bersalaman dengan tangan kanan
— sembunyi
tangan kanan menggeleng-geleng
di setiap pertanyaan
kaki kanan yang menjejak lantai
tak didengar suaranya
bahkan ketika musim berjalan, terus berjalan
kaki kanan hilang nyali
tiba-tiba tak ada bicara
(semoga tak ada)
Sepotong tangan Kiri
sepotong tangan kiri yang hilang
tak pernah berkabar dengan lengan
meski pun paru-paru radang
kepalanya tetap berseri
orang-orang lain menyangka
sehat-sehat saja
Sandal
yang sering dapat peringatan
“Sandal Harap Dilepas
Batas Suci”
aku jadi malu pada sandalku
Sepatu
kutanyakan pada lutut: di mana jari kakiku?
Tak tahu. Lupa
Kutanyakan pada kaos tak berlengan itu —
jari kaki disembunyikan
kutanyakan pada sol: di mana telapak kakiku?
Lupa
tanah, sawah, padi, rumput-rumput
(lebih-lebih
kalau sedang makan
teringat mengurangi nikmat)
; kalau hendak makan kalau hendak makan
kalau hendak makan
teringat
pikiran pepat
:Anak-anak segudang
Tetapi beberapa sepatu protes
“Aku tak! Sungguh! Sungguh! Tak!”
Aku percaya
dan memang benar-benar percaya
Telapak kaki telanjang
gesit berlari
kebal duri
sampai kepergok di kompleks pemakaman
luput dari sandungan
patok-patok kuburan
kaki-kaki yang dikejar
luput dari pengroyokan
Tangan Kanan
kalau sedang bergincu
tangan kanan yang maju
juga ketika berbedak
tangan kiri sering hanya disuruh pegang cermin
sampai kesemutan
terlupakan
Jari Tangan
jari tangan — anakbuah pikiran
“Ah, penakut niat” bisik pikiran
hari selalu habis dimakan waktu
jari tangan, lalu segera menentukan
(lalu jari tangan mengolok-olok pikiran)
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Sunardi KS
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Minggu Pagi” 13 September 2015