Ayam Belum Pulang – Rumpun Bambu Ujung Kampung – Mengambil Batu Kali – Menanam Doa
Ayam Belum Pulang
senja telah matang
dan malam mulai mengintip dari balik kandang
namun ayam ayam belum pulang
suara hari mulai mengendap
telinga langit pun makin senyap
apakah mereka lupa pada jalan
atau memang sengaja singgah
ke dalam berbagai kisah di dunia sebelah
Rumpun Bambu Ujung Kampung
seorang nenek tinggal sendiri
di rumahnya yang tanpa lampu
dengan halaman dan pekarangan luas
di beberapa jarak tumbuh perdu
setiap sore ia nasihati anak anak kecil
yang semua dianggap sebagai cucunya
”bila lewat dekat rumpun bambu,
ucapkan salam kepada penunggu
agar kalian tak celaka atau diganggu”
seorang bisu lupa pada petuah itu
lewat dekat rumpun bambu tanpa permisi
sampai di rumah ia demam tinggi
tiga hari kemudian demamnya reda
ia menjadi piawai berkata kata
Mengambil Batu Kali
bapak dulu mengajari kami
cara memilih dan membawa batu
di kali yang mengalirkan waktu
untuk menutup halaman
pilihlah batu yang memanjang dan lebar
biar mudah diatur berjajar
buat mengisi fondasi rumah
pilihlah batu yang kasar namun bulat
agar cukup merekat jadi penguat
untuk membawa batu
ambillah dengan kedua tanganmu
lalu letakkan di pundak
dengan satu telapakmu memegang
bagian atas batu
jika batu bulat, kau cukup memegang dengan ringan
jika batu pipih, kau mesti lebih mengatur keseimbangan
demikian bapak yang rajin mengajar
tentang batu yang kelak menjadi pijar
Menanam Doa
sebelum kelahiran kita
diam diam ibu telah menanam doa
di belakang rumahnya
setiap malam ia menyirami dengan air mata
tumbuh pohon dengan batang jenjang
merindang dengan dedaun cahaya
kita kini di kejauhan usia
waktu terberati dengan abai kota
sedangkan ibu tak henti tetap menjaga kita