Sungai Serayu – Sungai Bengawan Solo – Sungai Kelawing – Sungai Bogowononto – Sungai Progo – Kartini Belajar Memanah – Orasi Kartini – Kartini Menggugat Kitab Suci – Karsih Kartini
Sungai Serayu
mendengar air nangis getih
jatuh dari tebing
kebentur bebatu
ngangkut kayu
tangisnya tersembunyi dijurang
ternyata tak gampang untuk selalu sayang
biarkan bergoyang kesawah atau ladang
agar sipejuang kenyang
agar sipetani tiada henti aniani
Sungai Bengawan Solo
air berwarna pelangi itu terbang tinggi
jauh sudah segalanya dialiri
tebar pesona sepanjang perjalanan
tabur bunga pada siapa saja dijalan
air mengalir sampai jauh
menghempas perahu nabi nuh
air mengalir sampai jauh
melepas sukma menggapai ruh
akhirnya kelaut…!
Sungai Kelawing
kurawa seluruh bala tentara berduyunduyun
agar menangkan sayembara
cing cing goling
putus asa berguling diarena perang tanding
musuh jauh lebih gagah perkasa
maka terimalah jika harus binasa
Sungai Bogowononto
ada cerita menarik sebelum nafas kecekik
sungai hanya garis pembatas
memisahkan dua kubu berseteru
masingmasing merasa tak pernah keliru
perang panah
perang punah
kutub membedakan dua sahabat
antara darah ningrat dan penghianat
sepanjang sungai pejabat enggan berjabat
takut kuwalat…,serunya
tak berani melawan arus…,jawabnya
Sungai Progo
pada jiwa deras air sungai yang sakit
membawa laju rakit sedikitsedikit
pernah singgah disawah pernah juga dirumah
pertanda bahwa senyumnya sumringah
gagal naiki bukit…gagal naiki langit
gagal naiki gunung
gagal naiki wuwung
hidup terus mengalir…kenapa mesti murung
hidup terus mengalir…kenapa mesti mutung
Kartini Belajar Memanah
srikandi mengajari memanah pada anakanak kartini
agar tak dianiaya oleh kaum lelaki
panah pasopati akan mengangkat drajat kartini
panah pasopati akan membangun negeri
panah pasopati akan memuliakan kian tinggi
panah pasopati satusatunya senjata kaum kartini
untuk selalu setia kepada hati nurani
Orasi Kartini
lahir dari rahim ibu Ngasirah keluarga ningrat
anak perempuan tertua yang kerap tak sepakat
jalan pikiran tak sependapat
rambut dan matanya bundar
gelora jiwa berpencar tak pernah pudar
berawal dari mulut kemulut
pelanpelan gairah pemberontakan tersulut
ajaran tutur membentur guntur
agar tuntunan tak sekedar tontonan
stella…!
Ini semua karena engkau
sangat menakjubkan sangat memukau
membuat jangkauan tangan menggapai mimpi
bagaimana dapat menemukan jika tak mencari
aku mau merebut kebebasanku…!
Kartini Menggugat Kitab Suci
aku menolak peradaban juga penderitaan
penganiayaan
penindasan
perkosaan
kungkungan dari adat
kungkungan dari tembok
kungkungan dari sekolah
kungkungan dari terali
kungkungan dari lelaki
kungkungan dari poligami
dan aku pertanyakan tentang kitab suci
mengapa hanya dihafalkan saja
mengapa hanya dilafalkan saja
mengapa hanya dibantalkan saja
mengapa kitab suci hanya menjadi alasan untuk berselisih
mengapa kitab suci hanya menjadi alasan untuk berpisah
mengapa kitab suci hanya menjadi alasan untuk bersakiti
mengapa…!
Karsih Kartini
ingin semua menjadi ibu
ya hanya sebagai ibu
bukan sebagai babu
bukan sebagai benalu