Kelimutu 1 – Kelimutu 2 – Merasakan Hujan – Orang Gila – Pemulung
Kelimutu 1
Warnamu menjilat wajah mereka
Orang orang tak kukenal
Orang orang yang juga kamu tak kenal
Siapakah mereka?
Kau tak hirau
Hati orangorang ini kau pungut
Kau belai dengan warnawarnamu
Memikat tapi tak sampai kau nikahi.
Jumat, 06 Mei 2016
Kelimutu 2
Lentik mata kian susut
Merilis kenangan empat bulan yang lalu
Kau menjaga hatiku
Bagai danau kelimutu yang menjaga
warnanya
Hari ini
Penuh tawa dan senyum
Kau mengizinkan
Aku bertamsya ke hatimu
Jumat, 6 Mei 2016
Merasakan Hujan
kita bercampur dan tidak bertempur
mereka melebur namun tak ditegur
kita berlibur di atas bilurbilur rindu
mereka mencebur tubuh namun tak luntur
kau pun tertidur di atas punggungku yang
lentur
kita mengemas langkah
dihempas hujan, kita tak merasa lemas
apalagi sampai cemas
beribu butiran hujan membatu
pada baju bagai paku yang menancap pada
salib
lalu mengalir bagai air di sungai
yang meninggalkan batu-batu
tanpa rasa menyesal
walau berulang kali meninggalkannya
Watuneso, 06 Mei 2016
Orang Gila
Tangisan di bulan pertama
Adalah penderitaan yang masih terluka
Tangisan pada bulan terakhir
Adalah kelahiran sukacita
Mencintamu adalah pekerjaan orang gila
Aku orang gila
Kau mencintaiku?
Awas! Nanti kamu ikutan jadi orang gila
Kau gila, dia gila
Mereka gila, kita gila
Gila tubuh, gila uang, gila status
Kita gilagilaan.
Mei, 2016
Pemulung
Cukuplah sudah kau memporakporandakan
tubuh mereka
Mencabik sedikit demi sedikit
Kisah kasih yang kusut
Menerobos ruang sempit yang mereka bilang
perawan
Pecah sudah katakataku
Berantakan tak kau topang
Jatuh terkulai
Mereka masih berdaya
Mengurungnya kembali dalam kelambu
Jahitan ibuku.
Wolowaru, 2016
