Sumenep – Pesan kepada Penguasa
Sumenep
1/
Di sebuah goa seorang putri semedi
Bersembunyi dari ramai-berteman sunyi
Menjadi bagian dari keheningan menyatu
dengan kedamaian
Ia Berharap Tuan datang dalam mimpi
Dalam tidur seorang pangeran datang
Dengan mahkota dan selendang panjang
Memakai cincin dan gelang dengan tulisan
Aku datang sayang, mari kita merapat ke
masa depan
Hati siapa yang tak runtuh melihat pangeran
Dengan ikat kepala kuning terang dan
rambut ikal panjang tergerai
Seperti dalam film dan hikayah-hikayah
mengecup keningnya
Bahkan sempat menyematkan sekuntum
bunga di telinganya
Dan bahkan….
Pagi hari ketika langit sempurna terbuka
Dan kau saksikan perutmu buncit
Langit gerimis
Pada hari lusuh bulan saka
Ketika dari timur matahari naik setinggi
penggala
Ketika dari rahimnya sebuah tangis pecah
Maka lahirlah aku
Seorang kesatria yang akan melahirkan raja-
raja
Tapi, Oh ibu kenapa kau buang aku
Kenapa kau tega seekor lembu menyusuiku
Dan orang-orang memanggilku
-Joko Tole
2/
Putri bayangkan sekali lagi pangeran itu
datang dalam sebuah pejam
Dan mengajakmu bercinta seperti dalam
legenda Kamasutra
Atau seperti yang sudah-sudah yang tak bisa
kau lupa sebelumnya
Hingga lahirlah aku sebuah kota
Dengan derap kaki-kaki kuda terbang
menginjak awan
Seperti gelegar guruh
Atau semacam guruh yang menyerupai langit
gaduh
Pesan kepada Penguasa
Ingin kupinjam tongkat musa
Dan kulemparkan ke hadapanmu
Ingin kupinjam kapak ibrahim
Dan akan kutetak leher-leher berhala di
dadamu
Ingin kupinjam lampu aladin
Supaya jin memindahkan istanamu ke neger
jauh
Ingin kupinjam bahtera nuh
Dan menyelamatkanmu dari gelombang
napsu
Sementara kepadamu
Aku ingin meminjam lidahmu
Untuk menghangatkan janji-janji ke dalam
puisi