Biografi Tua – Kepulangan – Namaku September – Langkah Kecil – Merawat Pagi yang Hampir Lenyap
Biografi Tua
1/ketika waktu mengoyak usia
mata semakin rabun dan menerka
hijau menjadi biru
abu-abu berubah hitam
puluhan orang mengundurkan diri
menyita sepi
2/sesudah itu, semenjak petang
ventilasi tak lagi melesatkan udara
yang lihai melompat
mengarah bagai peluru
menjadi gaman
bagi rasa lelah di punggung kursi
3/maka, malam hanya menyediakan gelap
dan lelah di buku-buku tua
doa yang tak ingin berlalu
dari tilam dan kenangan tuhan
ruang semesta, Agustus 2016
Kepulangan
1/hanya ada harapan tentang suasana ke-
Reta api
ke arah jendela ada wajah ibu
yang tak pernah menihilkan restu
2/suaranya meletup-letup di ruang ingatan
nasihat-nasihat tumpah seperti alir air
mendenyutkan cinta beranak bahagia
3/selagi impian menggelinjang
tak perlu ada ketakutan
di dalam bibir yang malang
Namaku September
1/aku adalah lagu
yang katanya ceria dan mudah tertawa
2/sepasang kekasih meninggalkan bekas ci-
uman
di tembok-tembok dan langit yang me-
merah
beginikah petang
yang jatuh cinta
3/saat pagi
para burung sarapan bersama
di genting yang meninggalkan
suara asmara
4/namaku september
yang dilewati gemercik dan kuyup
para nelayan menerjang badai
dan air asin yang merangkap keringa
5/lebih dekat
kenalilah aku
yang memiliki pesta pernikahan
mendaur manis buah mangga
pada panen pertama
Langkah Kecil
1/katanya pagi selalu memikirkan
segala syukur dari cinta-Nya
mengalirkah embun-embun
di antara daun-daun yang berdenyut
2/di taman belakang
sepasang burung menjangkau jendela
mengintip seseorang dengan
buku yang masih dibaca
di tempatnya berada
terkenanglah air mata
sekaligus kebahagiaan yang pernah di ta-
bung
3/kemarin adalah syarat hari ini
dan esok merupakan sketsa wajah
yang menunggang kelegaan
atau penyesalan
4/mata-mata telah bersaksi
biarlah berpijar
menjadi sumbu lampu kehidupan
Merawat Pagi yang Hampir Lenyap
1/pagi ini tak ada dingin
teh, kopi. atau segala hal yang mengingat-
kanmu
ke mana larinya kabut-kabut
yang menipis setiap hari
2/beginikah jejalan sepi
yang tanpa derap langkah anak-anak seko-
lah
segalanya berlari menggunakan mesin
bahkan menghilang
sebelum memakai kaus kaki
3/gorden-gorden taklagi memiliki pemilik
hingga berkaratlah segala tiang besi
cahaya malah bersembunyi
tidur terlalu lelap
atau mimpi yang terlampau egois
4/tanganku masih menyelidiki
sisa debu di ujung sapu
membangunkan lantai-lantai
dari ketakutan