Gadis-Gadis Praha – Sophia dan Istriku – Ke Bioskop – Takut dalam Ketakutan – Puisi Cinta yang Konyol dari Seorang Buruh
Gadis-Gadis Praha
oh marie
oh lenka
masih adakah kisah-kisha dari praha
selain cinta dan pengkhia-
natan dalam perang
kisah…
sebelum para penerjun mengetuk pintu
rumah kalian
mungkin juga hasrat kalian
ucapkan lah dengan tenang
seperti peluru terakhir men-
embus kepala mereka
oh marie
oh lenka
jangan kutuki curda
yang ingin menyelamatkan keluarganya
sebab perang tak selalu mela-
hirkan pahlawan
Padang, 28 November 2016
Sophia dan Istriku
begitulah, Sophia.
dunia-ku telah melupakanmu
bila kau ingin mencari jalan pu-
lang, katalah tempatnya
lihatlah orang-orang pa-
da mabuk di pelabuhan
ha ha ha… kini kau sendiri, Sophia
anak-anakmu terkubur da-
lam kitab-kitab berdebu
tahukah kau? hari-hariku ki-
ni menari dengan nasib buruk
hutan dibakar, sementara istri-
ku sibuk selfie di kamar mandi
kemarin pagi, ada anak-
anak mati di bibir pantai
jemarinya yang mungil di-
belai ombak harapan
ya, harapan yang membunuhnya
tapi istriku, matanya tak le-
pas dari televisi
yang menyiarkan opera sa-
bun orang-orang turki
kini aku lapar, Sophia
saat istriku merajuk minta ke salon
lalu tiba-tiba cara menanak nasi
sophia
maka, berbahagialah dalam sendirimu.
Padang, 6 September 2015
Ke Bioskop
Halo kakak…
selamat malam…
silahkan kakak…
riuh
dan seorang perempuan duduk
menikmati jagung yang kembang di oven
kucing…
mineral 330 ml lima belas ribu rupiah
senyuman menyakiti kita, sophia
sebentar lagi film diputar
senyap akan datang
orang-orang pun menemu dunia lain
entah dari kepala siapa
lupakan tentang lado yang su-
dah 80 ribu rupiah
mungkin hanya satu atau dua jam
setelah itu apa?
yang jelas kini aku di pangkal cerita…
sendiri saja
Padang, 2 November 2016
Takut dalam Ketakutan
sophia
aku semakin takut menulis
kisahmu, kisah kita, atau siapa saja
aku takut langit runtuh
bulan pecah membelah
dan air laut jadi beku
sophia
aku semakin takut mendengar
derap langkah kuda,
sudah seperti itik pulang petang
saja
desir angin pantai
halus menghujam telinga
aku takut ibu mati
ayah mati
sementara aku belum berbini
oh… sophia
di kursi taman yang mulai lapuk ini
aku masih mengeja tubuhmu
apakah rambutmu benar hitam?
Padang, 5 Juni 2016
Puisi Cinta yang Konyol dari Seorang Buruh
Tahukah pak, kenapa buruh berdemonstrasi?
itu karena jalan mereka selalu di te-
pi jurang. jurang kematian.
buruh juga ingin menyekola-
hkan anaknya ke harvard
biar di masa tua, buruh bisa ja-
di orangtua pengusaha
buruh juga ingin liburan ke paris
karena buruh juga ing-
in mengekspresikan cinta
buruh juga ingin bertobat ke singapura
lalu beli satu dua stel baju merek ternama
tapi,
buruk tak pernah tidur
tak pernah mimpi
jadi pak,
buruh cuma ingin satu hal
yang paling sederhana
tidak mati konyol
di tengah deru mesin pabrik
yang tak kenal cinta
Padang, 2 September 2015
Rujukan:
[1] Disalin dari karya Ganda Cipta
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Jawa Pos” edisi Minggu 8 Januari 2017