Aku Merindukan Wajahmu – Amanat Galunggung – Aku Menduga Hujan – Belantara Tubuhmu – Menyeberang ke Bokori – Cerita buat Luna
Aku Merindukan Wajahmu
Menanti datangnya pagi. Di pematang aku memetik kecapi
Ketika burung-burung berkicau bersama hangat matahari
Siang bergerak menapaki gunung yang memanjang ke barat
Aku mengenangkan wajahmu seperti halnya bunga kemboja
Rindu pada gundukan tanah. Bukankah cinta dan kematian
Ibarat saudara kembar? Sebelum rembang petang menutup
Rumbai-rumbai kabut mengambang di atas perkebunan teh
Kadang aku melukiskan wajahmu seperti halnya bulir embun
Memberikan tekstur pada daun. Aku menyusuri ladang tomat
Membayangkan segala kesegaran di bumi adalah rona pipimu
Kadang aku melupakan wajahmu seperti halnya kelelawar
Memilih pohon besar. Berbulan-bulan sembunyi di kuburan
Sambil merumuskan bahwa aku sesungguhnya kembaranmu
2016
Amanat Galunggung
Siang terasa lain dengan bulir-bulir embun yang masih lekat
Pada kulit pohon. Galunggung bagai lemari es yang terbuka
Dinding-dinding di sekeliling kepundan gunung seakan
Menunjukkan bahwa magma adalah rindu yang disimpan
Dan akan terus disimpan waktu. Ketika menengok ke bawah
Permukaan telaga nampak hijau di tengah putihnya belerang
Di sini aku ingin belajar pada kelembutan kabut yang bergerak
Tanpa mengusik. Aku ingin berguru pada gunung yang tahan
Menyimpan dan merawat kerinduannya bertahun-tahun
Aku ingin belajar pada kesabaran magma yang tahu kapan
Saatnya harus bicara. Aku ingin berguru pada ketulusan rindu
Yang tak pernah berontak pada waktu yang memendamnya
2016
Aku Menduga Hujan
Padahal kesedihanmulah yang membuat gumpalan awan
Bermetamorfosa menjadi airmata. Aku takjub pada senja
Yang memainkan gradasi di antara taram dan terang
Aku menduga halilintar telah merasuki nyanyianmu
Padahal suaramulah yang memantulkan gema ke udara
Sebagai pernyataan cinta. Sungguh aku terperangah
Betapa senja telah menciptakan komposisi yang merdu
Aku menduga angin telah mengobarkan napsumu
Padahal napasmulah yang mengendalikan badai di laut
Hingga pasang dan surut terjadi. Kembali aku menduga
Senja berada di belakang rembang petang yang redup
Aku menduga kabut telah menenangkan pikiranmu
Padahal kerinduanmulah yang menjadikan semesta hening
Sepeninggal senja. Dan aku menduga bahwa langit kesumba
Adalah peristiwa menyatunya semua warna dalam hatimu
Menyeberang ke Bokori
Hamparan pasir menjadi partitur yang mengalirkan wkatu
Ketika buih-buih perak berkejaran dengan gelombang lunak
Yang kehijauan. Aku menyeberang ke batas teritorial rindu
Meski yang menanungiku hanya nyiur dan cemara angin
Aku merasakan betapa indahnya pagi. Ikan-ikan menyanyi
Camar-camar menari dan awan-awan membentuk komposisi
Di mana aku membayangkan semuanya sebagai orkestra sunyi
Jarak yang terbentang antara kita tinggal sejengkal selat
Yang dihuni bunga-bunga karang. Lama aku berkaca pada air
Menyelami kedalamannya seakan memasuki lubuk hatimu
Kekasihku, hempasan-hempasan ombak pada pinggangku
Sentuhan-sentuhan terumbu pada tumitku menjadi ungkapan
Yang hanya bis akumaknai saat kita berjauhan satu sama lain
2016
Belantara Tubuhmu
Dalam tubuhmu. Cinta yang kugali sering menjelma api
Yang menyalakan sumbu pada lampu-lampu kesadaranku
Dan birahi yang kupadamkan selalu membuatku terpana
Aku menyerap mantera sepanjang lorong semadimu
Untuk kurapalkan diam-diam. Kakiku menapaki sunyi
Namun setiap kunaiki stalagmit hingga stalaktit terjauh
Air terjun sellau menenggelamkanku ke dalam sendang
Menjelajahi semua kemolekanmu dengan jiwa telanjang
Adalah sembahyang. Keajaiban masih kurasakana getarnya
Seperti retakan-retakan tanah yang membentuk kaligrafi
Aku telah menggali sumber cahaya dari balik kegelapan
Ceruk-cerukmmu. Keindahan adalah paras lain dari kebutaan
Sambil terpejam kumasuki belantara yang bernama tubuhmu
2015
Cerita buat Luna
Yang suaranya digemakan angin dan awan
Tariannya dinaungi langit dan pohon-pohon
Kebebasannya dirayakan taman dan hutan
Kadang aku ingin seperti gerimis
Yang jemarinya disimpan musim dan cuaca
Rambutnya disisir embun dan daun-daun
Kesedihannya dimatangkan matahari
Kadang aku ingin seperti ranting
Yang bersahabat dengan angin dan udara
Di tubuhnya yang ramping kupu-kupu datang
Dan pergi. Kadang aku ingin seperti senja
Yang cahayanya menyatukan langit dan bumi
Kehadirannya hanya sekejap namun penuh arti
2014