Malam Sabit – Menjadi Bayi
Malam Sabit
Meski hari-hari
Tak cukup untukku berdoa
Namun lewat puisi
Akan kuselipkan munajat pada-Mu
O, Tuhanku
Agar aku tak kehilangan
Waktu untuk terus
Sadar kepada-Mu
Berbicara pada-Mu
Aku karam
Di malam menyabit
Menjerit
Jiwa kerdil tak kuasa
Mengucap salam
Meski hanya awalan
Lewat wudlu
Dan sembahyang
Kusajadahkan kening
Pada-Mu
Di malam kudus
Syiíiran airmata
Membawa lelahku
Yang khusyuí
Menjadi Bayi
Seluruh sudut kota basah
Lilin nyala
Dalam toples kaca
Dan pigura yang
Usang, kau sematkan
Dendelion pada trotoar
Airmata luntur
Bersama pesan yang beterbangan
Sepanjang jalan
Adalah arakan kemenangan
Kepada tanah
Putrimu kembali
Menjadi bayi yang suci