Pekan-pekan Terbetik Mati Terasing
Pekan-pekan Terbetik Mati Terasing
: Onan na Marpatik 1
“tiga parsinggungan, onan parsaoran
antaran na bidang, lobuan na godang
pardomuan ni raja, parsaoran ni akka dongan 2
aku mengais tanda-tanda kisah lama
dari sepuhan masa ini
yang terlukis sempat tabah
dan pernah membubung niat bulat raja-raja
kuusik sebiji asam jungga
tak kukira masih menyimpan asam-pahit petaka
kumat dari mati suri, memercik nyeri
di lahir anak-anak raja terkucil
di pekan-pekan, kisah tua bertuah
sejak dikebiri
kini dihayati hanya tersisa
satu hari yang setia
tersiksa menampung hiruk-pikuk
dalam kerumunan simpang-siur harga
patik tak lagi marka ditohok menjorok
sedalam jari-jemari beringin
tak ada sumpah yang kepingin tumbuh bercagak
merelakan urat menjuntai berurai dari tungkai
martir menopang patik tiga 3
ikatan mata seksama hari lepas ari
penyerbu ganjil menumpang di celah sakal
telah menang bertaji akal
ikatan gigih temali jerami
terkikis dipantik jemari pengusik
bersama singgasana raja
sungguh hangus dilucuti bara
muncul penyaru hitam dari debu kematian
senyap keliling sebagai cara berganti faham
berlagak bertaruh sekukuh pengaruh baginda
cuma disepuh sembarang datu
duduk tak setenung raja meramu rambu dari bambu
tapi saudagar-saudagar lekas mengira
bisik-bisik separuh diam tanda tenang pemenang
yang pantas memetik upeti
upah perang yang damai
makhluk terutus dimenangkan bermain patuk api
ada pula nasehat tuan Padri ikut menyudahi,
“segara niat ramai
mesti dicuci di bejana suci
dicicil di satu per satu hari terpuji
walau menalak hantu derita
dipantang di onan bercanang perjamuan
sebab segala bekal bukan umpan berkah
mendinginkan amarah hari membara
jika berkurung jampi-jampi”
maka sekumpulan penunggu
yang sesungguhnya tak bernafsu pengganggu
lintang pukang dari seluas rindang hariara 4
sebab tengah menjulang dirongrong
dipaksa kurban dijatuhkan doa bersekutu
bersama ruh pengasuh
yang tertuding mengasah dosa-dosa
lekas menggelinding dari sanubari onan
meninggalkan irama derap gaduh
tanda mati tak sudi
dicaci-caci di hari suci
warisan pelik perih dan ricuh peluh
dipicu mendidih
setumpah hawa nafsu di hari ketujuh
di luar batasan tanpa palungan keluh
beringin berhati dingin
kini hanya berakar di makam-makam tua
berangan mempertahankan setia
meninggikan harkat paduka
empat yang terjengkang dari pekan
sejak hilang singgasana
Keterangan:
1 Onan na Marpatik adalah salah satu dari dua jenis pekan di tanah Batak yang merupakan pusat perdagangan dan hubungan lain di antara sesama orang yang tergabung di daerah cakupannya.
2 Adalah salah ungkapan Batak Toba terkait dengan onan (pekan).
3 Patik tiga adalah peraturan pasar (Rule of the market).
4 Hariara adalah sejenis pohon yang menjadi ciri khas dalam budaya Batak. Sebelum masuknya agama samawi di Tanah Batak, masyarakat mempercayai pohon ini sebagai penentu kehidupan dan pengambil keputusan.