Tamsil Wayang di Tengah Detik
Tamsil Wayang di Tengah Detik
Semisal detik-detik
berputar di sekeliling titik
berdetak pada tubuh usia
menyaksikan dan menyisakan
wayang-wayang fana.
Dunia hanya panggung opera.
Seumpama lakon, meminjam sebait naskah pendek
taat diperankan wayang
pada layar-layar langit, pada wajan wajah bumi.
Fragmen-fragmen menolak putar ulang
segalanya rapi ternukil
oleh dua cahaya niskala
pada umpuk catatan paling detail.
Detik-detik menepuk lamunan
menjelma ingatan tingkah wayang
patuh menunggu jemputan titik.
Kemudian avontur wayang berhenti
pada akhir naskah, satu noktah.
Detik menagih sisa detak
wayang menanam butir cahaya,
atau menjelma limbah
getah dan nanah.
NA Fadhli, pemuda kelahiran Jakarta pada 29 Juni 1994. Penulis merupakan mahasiswa Departemen Matematika di lnstitut Pertanian Bogor. Seorang penikmat sajak yang juga tergabung dalam beberapa grup dan organisasi kepenulisan.
[1] Disalin dari karya NA Fadhli
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Pikiran Rakyat” Minggu 5 Agustus 2018