Asteroid Blues – Asteroid, 1
Asteroid Blues
serangan nuklir dan asap jamur
bukanlah entitasku
aku hanya zantara
menyebabkan lamur
di tiap sekujur
aku meninggalkanmu
di dalam kawah
yang dikelilingi
oleh puing-puing
kehancuranmu sendiri
karenanya
kita seperti asteroid bertabrakan
hingga menjadi pecahan
satu sama lain tak peduli
planet mana yang kita tuju.
2018
Asteroid, 1
kala pungguk masih merindukan bulan
aku telah menambang di bulan dan asteroid
merindukan alam riang berdendang
menyuling mineral dan logam
pungguk itu memandang kami dengan heran
hewan-hewan terus melata dalam lingkaran
dan manusia jumawa memandangnya dalam sangkar.
2018
Galeh Pramudianto lahir di Tangerang Selatan, Banten, 20 Juni 1993. Buku puisinya adalah Skenario Menyusun Antena (2015).
[1] Disalin dari karya Galeh Pramudianto
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Kompas” edisi Sabtu, 15 September 2018