Tuhan Sedang Bapergian
Tuhan Sedang Bapergian
/I/
Tuhan yang mengejutkan
tolong ingatkan ayahku
kalau ia tak sendirian.
Ada hujan kata
-hujan pada bibirku
yang setia berdoa.
Meski ia [hujan kata, bibirku]
tak tahu, doa apa yang sedang
ia panjat pada pohon kehenigan.
/II/
Tuhan yang mengejutkan
tolong ingatkan ayahku
kalau ia tak sendirian.
Hujan kata,
tumbuh jadi bunga doa.
Barangkali, ketika ayah
bosan duduk sendirian di kuburan.
Ia ingin jalan-jalan
-pelan, dan santun
pada taman keabadian.
Di situ, menghampar bunga doa
akan menemani ayah
ketika kau, Tuhan, sedang bapergian.
Cantrik, 2018
Saifa Abidillah, saat ini berproses di Komunitas Kutub Yogyakarta, dan tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir Studi Agama-agama, Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kalijaga.
[1] Disalin dari karya Saifa Abidillah
[2] Pernah tersiar di surat kabar “Koran Tempo” edisi akhir pekan 6 – 7 Oktober 2018